KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian ini sebagai salah satu tugas mata kuliah perencanaan pendidikan.
Penulis menyadari sepenuhnya, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang ada pada panulis, tentu masih jauh dari sempurna sehingga semuanya ini tidak akan memberikan hasil yang memuaskan apabila tidak ada bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak dosen yang telah membimbing penulis, kemudian kepada teman-teman seperjuangan tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih.
Semoga dengan adanya laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua dalam mengembangkan ilmu pengetahuan umum maupun agama.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan arti dan perkembangan perencanaan pendidikan pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan. Perencanan sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan khususnya dalam dunia pendidikan yang merupakan lembaga pencetak generasi muda bangsa. Jika dlaam dunia pendidikan tidak terdapat perencanaan yang nmatang dan berkualitas maka secara langsung out put yang akan dihasilkan sangat dibawah standart dari mutu pendidikan yang sebenarnya.
Sampai hari ini kita tidak dapat mengelak bahwa dunia pendidikan kita masih jauh dari yang diharapkan, disana-sini perlu pembenahan yang harus segera diatur agar tidak menjadi batu hambatan untuk mencetak out put yang berhasil dalam masyarakat.
Untuk itulah perencanaan pendidikan yang matang dan terencana diharapkan mampu mengarahkan semua kegiatan pendidikan pada jalurnya sehingga tujuan dari pendidikan itu bisa tercapai. Dalam laporan ini terdapat perencanaan yang efektif dalam hal administrasi anak-anak didik. Dengan menggunakan kohort, diharapkan jelas tentang data-data anak didik setiap tahunnya sehingga perencanaan pendidikan kedepannya bisa lebih baik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua, khususnya dunia pendidikan kita yang masih dibawah standart sebagi pencetak generasi muda bangsa dan negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOHORT
1. Pengertian
Kohort berasal dari kata romawi yang berarti “kelompok di dalam ketentraman”. Kemudian kohort ini diterapkan dalam kependudukan yang diartikan sebagai “kelompok penduduk yang lahir pada suatu tahun yang sama (kelompok umur yang sama)”. Untuk selanjutnya dibidang pendidikan juga menggunakan istilah kohort yang diartikan sebagai “kelompok murid yang berada pada suatu tingkat yang sama pada suatu tahun tertentu di dalam suatu sistem pendidikan tertentu pula”, misalnya: kelompok murid di kelas 1 sekolah dasar pada tahun 2006 di propinsi Nusa Tenggara Barat di sebut kohort kelas 1 SD tahun 2006.
2. Bahan Yang Diperlukan Untuk Penyusunan Kohort
- Data tentang murid sekolah yang berisi:
- Jumlah murid baru yang masuk kelas 1
- Jumlah murid per kelas
- Jumlah murid yang mengulang pada tiap kelas
- Jumlah murid yang lulus/ hasil ujian
- Bagan kohort yang terdiri atas:
- Kotak segi empat
|
- Kotah segi empat yang berhuruf MB
|
- Kotak belah ketupat
- Kotak bulat telur
- Kotak segi empat bundar
- Kota persegi panjang
|
3. Petunjuk Pengisian
Pengisian kohort yang dibicarakan ini khusus mengenai SD sedangkan untuk SLTP dan SLTA sama saja, hanya berbeda tingkat kelasnya.
- Pemindahan data (murid baru, jumlah murid perkelas, murid yang mengulang dan murid yang lulus (taman belajar) ke dalam kotak kohort.
- Jumlah murid perkelas
- Murid Baru
- Murid yang mengulang
- Murid yang lulus atau tamat belajar
- Perhitungan jumlah murid yang naik kelas dan murid yang putus sekolah. Untuk perhitungan ini ada dua macam perhitungan yang berdasarkan pada dua kelompok data. Lihat bagan kecil berikut:
| ||||||
| ||||||
- Perhitungan yang naik kelas dari kelas yang lebih rendah satu tingkat di bawahnua ke kelas satu tingkat lebih tinggi pada tahun berikutnya (B) caranya (lihat bagan I yang dibatasi oleh garis putus-putus pada bagian kecil diatas). Cara untuk mnghitung jumlah murid yang naik kelas pada suatu tahun adalah sebagai berikut:
|
jadi rumusnya:
Catatan:
Perhitungan ini mengesampingkan jumlah murid baru yang masuk diluar sistem ke kelas tersebut
- Perhitungan murid putus sekolah pada tahun yang bersangkutan (D)
Mendapatkan murid yang putus sekolah, keluar atau pindah (D), dengan cara: jumlah murid yang naik kelas (B) ditambah dengan jumlah murid yang mengulang pada tingkat kelas yang sama (C). kemudian hasil penjumlahan ini ( B + C ) dipakai untuk mengurangi jumlah murid pada kelas yang bersangkutan (A)
|
hasilnya isikan pada kotak belah ketupat pada tahun yang bersangkutan.
4. Perhitungan Koefisien-Koefisien
Koefisien adalah angka pecahan yang merupakan seperberapa bagian dari suatu kesatuan jumlah. Pada kohort murid selalu kesatuan jumlah ini adalah jumlah murid seluruhnya perkelas. Kesatuan jumlah tersebut dapat dibagi atas tiga kelompok, yaitu:- Kelompok yang mengulang kelas,
- Kelompok yang naik kelas,
- Kelompok yang putus sekolah.
- Untuk menuliskan koefisien atau fraksinya digunakan dengan tanda titik (. 12) bukan tanda koma (0,12) sehingga nol (0) di depan koma tidak usah dituliskan.
- Koefisien jumlah murid seluruhnya pada suatu kelas (kotak segi empat) selalu 1.00 (satu .) Dengan demikian apabila ada tiga koefisien yang lain dijumlahkan harus selalu berjumlah 1.00. (satu).
- Koefisien masing-masing dapat pula dijadikan prosentase di dalam perhitungan biasa, khususnya bilamana diterangkan kepada orang yang belum tahu tentang kohort.
- pada bagan kohort koefisien dituliskan di atas masing-masing kotak yang bersangkutan.
- penulisan koefisiensi dengan ketentuan dibulatkan menjadi dua atau tiga angka di belakang tanda titik. Pembulatan di lakukan ke atas 5 keatas, sedang angka 4 kebawah dihilangkan contoh: .2135 menjadi .214 (kalau tiga angka) sedangkan menjadi .21 (kalau dua angka).
- Menghitung koefisien murid yang naik kelas, yaitu murid yang naik kelas itu seperberapanya dari jumlah murid yang ada dalam kelas yang bersangkutan.
|
|
- Menghitung koefisien murid yang mengulang, yaitu jumlah murid yang mengulang kelas pada tahun berikutnya itu seperberapa bagian dari jumlah murid yang ada dalam kelas yang bersangkutan.
- Menghitung koefisien murid yang putus sekolah. Untuk menghitung koefisien ini mudah saja, yaitu koefisien jumlah murid pada suatu kelas dikurangi dengan koefisien yang naik kelas dikurangi lagi dengan koefisien yang mengulang.
A A A
(Lihat bagan II yang dibatasi oleh garis titik-titik pada nomor 2 diatas.)
Catatan:
Koefisien murid yang putus sekolah itu bisa menjadi minus (-) disebabkan adanya 2 kemungkinan:
- Data yang dipakai usul menghitung D itu salah
- Pindahan murid yang masuk sistem diluar itu.
BAB III
DATA HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian yang kami laksanakan di SD Negeri Merjosari II No. 251 kecamatan Lowokwaru kami memperoleh beberapa data tentang anak-anak didik, sebagai beriktu:
DATA SISWA SDN MERJOSARI II NO.251 LOWOKWARU TAHUN PELAJARAN 2000-2001
Kelas | Siswa masuk | Siswa naik kelas | Siswa tinggal kelas | Siswa drop/cuti |
I | 47 | 42 | 5 | - |
II | 27 | 26 | 1 | - |
III | 35 | 33 | 2 | - |
IV | 37 | 35 | 2 | - |
V | 36 | 36 | - | - |
VI | 36 | 36 | LULUS |
DATA SISWA SDN MERJOSARI II NO.251 LOWOKWARU TAHUN PELAJARAN 2001-2002
Kelas | Siswa masuk | Siswa naik kelas | Siswa tinggal kelas | Siswa drop/cuti |
I | 41 | 41 | - | - |
II | 45 | 39 | 6 | - |
III | 30 | 29 | 1 | - |
IV | 36 | 35 | 1 | - |
V | 35 | 35 | - | - |
VI | 35 | 35 | LULUS |
Dari data 1.2 yang tidak naik kelas terdapat dikelas II. Yaitu ada 6 orang siswa dabn seperti tahun sebelumnya mereka ada yang tetap melanjutkan disekolah tersebtu tetapi ada juga yang pindah.
DATA SISWA SDN MERJOSARI II NO.251 LOWOKWARU TAHUN PELAJARAN 2002-2003
Kelas | Siswa masuk | Siswa naik kelas | Siswa tinggal kelas | Siswa drop/cuti |
I | 46 | 43 | 3 | - |
II | 43 | 42 | 1 | - |
III | 42 | 39 | 3 | - |
IV | 24 | 22 | 2 | - |
V | 36 | 30 | 6 | - |
VI | 30 | 30 | LULUS |
Dari data diatas terlihat dikelas V jumlah siswa yang tidak naik kelas 6 orang. Dan pada kelas tiga terdapat 3 orang yang tidak naik kelas.
DATA SISWA SDN MERJOSARI II NO.251 LOWOKWARU TAHUN PELAJARAN 2003-2004
Kelas | Siswa masuk | Siswa naik kelas | Siswa tinggal kelas | Siswa drop/cuti |
I | 42 | 40 | 2 | - |
II | 37 | 36 | 1 | - |
III | 50 | 50 | - | - |
IV | 41 | 41 | - | - |
V | 27 | 27 | - | - |
VI | 27 | 27 | LULUS |
Pada tahun 2003 jumlah siswa yang tidak naik kelas relatif sedikit. Di kelas I terdapat 2 orang dan di kelas II sejumlah 1 orang.
DATA SISWA SDN MERJOSARI II NO.251 LOWOKWARU TAHUN PELAJARAN 2004-2005
Kelas | Siswa masuk | Siswa naik kelas | Siswa tinggal kelas | Siswa drop/Pindah |
I | 50 | 47 | 3 | - |
II | 38 | 36 | 2 | - |
III | 52 | 47 | 4 | 1 |
IV | 50 | 48 | 2 | - |
V | 44 | 42 | 2 | - |
VI | 42 | 42 | LULUS |
Dari data diatas jumlah siswa yang tinggal kelas terbanyak terdapat dikelas III sejumlah 4 orang, serta 1 orang yang drop.
KOEFISISEN KOHORT TAHUN 2000-2001
Kelas | Koefisien yang naik kelas | Koefisien yang melanjutkan |
I | 89 | 1 X .89 = 89 |
II | 96 | 89 X .96 = 85 |
III | 94 | 85 X .94 = 78 |
IV | 95 | 78 X .95 = 74 |
V | 100 | 74 X .100 = 74 |
VI | 100 | 74 X .100 = 74 |
KOEFISISEN KOHORT TAHUN 2001-2002
Kelas | Koefisien yang naik kelas | Koefisien yang melanjutkan |
I | 100 | 1 X .100 = 100 |
II | 86 | 100 X .86 = 86 |
III | 97 | 86 X .86 = 74 |
IV | 97 | 74 X .97 = 72 |
V | 100 | 72 X .100 = 72 |
VI | 100 | 72 X .100 = 72 |
KOEFISISEN KOHORT TAHUN 2002-2003
Kelas | Koefisien yang naik kelas | Koefisien yang melanjutkan |
I | 93 | 1 X .93 = 93 |
II | 98 | 93 X .98 = 91 |
III | 93 | 91 X .93 = 85 |
IV | 92 | 85 X .92 = 78 |
V | 83 | 78 X .83 = 65 |
VI | 100 | 65 X .100 = 65 |
KOEFISISEN KOHORT TAHUN 2003-2004
Kelas | Koefisien yang naik kelas | Koefisien yang melanjutkan |
I | 95 | 1 X .95 = 95 |
II | 97 | 95 X .97 = 92 |
III | 100 | 92 X .100 = 92 |
IV | 100 | 92 X .100 = 92 |
V | 100 | 92 X .100 = 92 |
VI | 100 | 92 X .100 = 92 |
KOEFISISEN KOHORT TAHUN 20004-2005
Kelas | Koefisien yang naik kelas | Koefisien yang melanjutkan |
I | 94 | 1 X .94 = 94 |
II | 95 | 94 X .95 = 89 |
III | 90 | 89 X .90 = 80 |
IV | 96 | 80 X .96 = 77 |
V | 95 | 77 X .95 = 73 |
VI | 95 | 73 X .95 = 69 |
BAB IV
KESIMPULAN
Dari semua data diatas agar lebih mudah dalam menganallisanya kita dapat menggunakan sistem kohort. Dengan kohort data-data tersebut bisa dimasukkan dalam kolom-kolom yang ada sesuai dengan katagorinya dari kelas I samapi dengan kelas VI. Dengan begitu kita dengan mudah dapat melihat siswa yang masuk, naik kelas, tinggal kelas, dan drop. Kemudian kita dapat melakuakn sebuah perencanaan pendidikan dalam melihat kondisi anak didik yang tinggal kelas.
Kohort ini telah terbukti dapat mempercepat kita dalam administrasi anak didik. Tanpa melihat arsif yang lama kohort dapat kita tempelkan di dinding sehingga orang mudah untuk melihat kondisis anak didik disekolah tersebut.sebagai contoh kohort data data siswa SDN Merjosari II no.251 lowokwaru sebagaimana terlampir.
Demikian analisis yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat bagi kita dalam mengembangkan dunia pendidikan indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Djumberansyah, Perencanaan Pendidikan Strategi Dan Implementasinya. Surabaya: Karya Abditama, 1995.
KETERANGAN:
- 5 Orang tidak naik kelas dan pindah sekolah
- 2 Orang murid pindahan
- 2 Orang murid pindahan
- 1 Orang murid pindahan
- 6 Orang tidak naik kelas dan 4 orang pindah sekolah
- 3 Orang murid pindahan
- 2 Orang murid pindah sekolah
- 1 Orang murid pindahan
- 5 Orang murid pindahan
- 5 Orang murid pindahan
- 1 Orang murid pindahan
- 16 Orang murid pindahan
- 3 Orang murid pindahan
- 15 Orang murid pindahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar